Jumat, 13 November 2015

Ilmu Tanam Makan Ternak

LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK




MUH. SAEPUDDIN
B1D 012 192
3B

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013



KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., karena dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak ini. Pada dasarnya laporan ini berisi tentang identifikasi berbagai macam-macam rumput (Gramineae). Laporan ini juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Ilmu Tanaman Makanan Ternak.
Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen pembimbing yang telah membimbing saya baik dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam penyusunan laporan praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak ini. Sehingga laporan Ilmu Tanaman Makanan Ternak ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Saya juga menyadari, bahwa laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan yang memang memerlukan suatu perbaikan secara pelan dan pasti. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran baik dari Bapak Dosen Pembimbing, maupun dari teman-teman yang bersifat membangun dan membantu guna menyempurnakan laporan ini. Akhirnya, terima kasih praktikan ucapkan kepada segenap pihak yang telah membantu demi terwujudnya laporan praktikum ini.



Mataram, Desember 2013

Praktikan.







DAFTAR PUSTAKA
4.1. Hasil 7







DAFTAR GAMBAR

Rumput  Raja(pennisetum Purpureophoide)
Description: D:\PICTURE\praktikum\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Raja.jpgDescription: D:\PICTURE\praktikum\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\19122013211.JPG
Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum)

Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Ruzi(brachiaria ruziziensis).jpg
Rumput Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)
Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Panikum(panicum maximum).jpg
Rumput Benggala (Panicum maximum)
Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Paspalum.jpg
Vaspalum
Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Alang-alang.jpg
Alang – alang
Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Gamal.jpg
Gamal(Gliricidia sepium)
Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Rumput Kawat.JPG
Rumput kawat
Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Lamtoro.jpg
Lamtoro(Leucaena leucocephala)
Description: H:\Gmbr Prak Ilmu Tnaman\Sengon (2).JPG
Sengon





BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
     Hijauan makanan ternak (hmt) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak. Oleh karenanya, hijauan makanan ternak sebagai salah satu bahan makanan merupakan dasar utama untuk mendukung peternakan yang setiap harinya membutuhkan cukup banyak hijauan pakan ternak.Kebutuhan akan hijauan pakan akan semakin banyak sesuai dengan bertambahnya jumlah populasi ternak yang dimiliki. Kendala utama di dalam penyediaan hijauan pakan untuk ternak, terutama produksinya tidak dapat tetap sepanjang tahun. Pada saat musim penghujan, produksi hijauan makanan ternak akan melimpah, sebaliknya pada saat musim kemarau tingkat produsinya akan rendah, atau bahkan dapat berkurang sama sekali.
   Demi ketersediaan hijauan makan ternak yang tetap sepanjang tahun, maka diperlukan budidaya hijauan pakan, baik dengan usaha perbaikan manajemen tanaman keras atau penggalakan cara pengelolaan penanaman rumput unggul. Dengan cara demikian kekurangan akan hijauan pakan dapat diatasi, sehingga nantinya dapat mendukung pengembangan usaha ternak yang akan dilakukan.
Secara umum di Indonesia ketersediaan hijauan pakan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah. Terjadinya perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industri. Sumberdaya alam untuk peternakan berupa padang penggembalaan di Indonesia semakin berkurang.





1.2    Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.      Untuk mengidentifikasi berbagai macam rumput (Gramineaae) yang terdapat di suatu daerah.
2.      Untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara berbagai macam rumput tanaman makanan ternak dengan rumput lapangan.
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis hijauan yang dapat di berikan kepada ternak sebagai bahan pakan.

1.3  Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini yaitu :
1.      Agar praktikan dapat mengidentifikasi berbagai macam rumput (Gramineaae) yang terdapat di suatu daerah.
2.      Agar praktikan dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara berbagai macam rumput tanaman makanan ternak dengan rumput lapangan
3.      Agar praktikan bisa menambah wawasan mengenai rumput dan mengaplikasikannya kepada peternak













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat tumbuh, yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada permukaan, tanaman horisontal dengan merayap tetapi tetap tumbuh ke atas dan rumpun membelit (Siregar, 1994).
Penanaman dimulai pada awal musim penghujan, segera setelah tanah itu selesai diolah dengan sempurna.Hijauan yang ditanam dengan syarat produktivitas persatuan luas cukup tinggi, nilai palatabilitasnya cukup baik, toleran terhadap lingkungan (mampu dan cepat beradaptasi dengan tanah dan iklim setempat), mudah dikembangbiakkan dan nilai gizinya cukup tinggi (Suyitman, 2003).
Tanah akan mempengaruhi padang rumput sesuai dengan kandungan humusnya, kompenen zat gizinya seperti keseimbangan nitrogen, kadar pospat yang tersedia serta unsur-unsur renik seperti tembaga dan seng. Misalnya bila kadar nitrogen tanah rendah, maka kandungan  nitrogen padang rumput akan rendah dan rumput akan tumbuh lambat (Reskohadiprodjo, 1985). Tanaman yang berkualitas tinggi selain dari tata laksana ladangnya, yang harus diperhatiaka adalah pelaksanaan pemeliharaannya. Pelaksanan pemeliharaan diantaranya dengan cara pemberantasan siangan (weeds), pendangiran dan pemupukan ulangan. Siangan yang tumbuh berupa rumput-rumput liar atau tanaman-tanaman penganggu disingkirkan.Pendangiran dilakukan guna untuk menggemburkan kembali tanah yang menjadi padat akibat terjadinya hujan lebat.Pemupukan ulang berarti memberikan kembali pupuk atau zat-zat makan dalam tanah yang hilang pada tanaman agar perkembangannya semakin baik dan juga memperbaiki struktur tanah tersebut (Edo, 2012).
Perlakuan pemupukan dapat diberikan setelah penanaman, seperti pemberian N, P dan K bersamaan setelah tanam, sedangkan untuk pupuk N seperti pupuk urea dapat diberikan 15-20 hari setelah tanam selain itu juga dapat digunakan pupuk kandang. Pada tanaman penghasil hijauan pupuk nitrogen dibutuhkan dalam perbandingan yang lebih tinggi dibandingkan dari penghasil biji.Pupuk P dan K dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberantasan hama dapat secara mekanis, ditangkap dengan tangan atau pakai jala, sedangkan pemberantasan penyakit dengan penyemprotan fungisida atau membongkar dan membuang tanaman yang diserang penyakit (Pratomo, 1986).
Setelah melakukan peremajaan, selanjutnya tanaman dipotong mengambil bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah, baik oleh manusia ataupun oleh renggutan ternak itu sendiri sewaktu digembalakan yang disebut defoliasi. Defoliasi dilakukan pada saat akhir vegetatif atau menjelang berbunga (Edo,2012).
Kesuburan tanah akan merosot jika tanah tersebut sering ditanami dan tidak pernah diberi pupuk. Agar peternak memperoleh produksi hijauan secara kontinyu, maka salah satu jalan yang harus ditempuh ialah memperbaiki keadaan tanah dengan jalan pendangiran, pemupukan dan pemanenan yang tepat.Hijauan bisa dipupuk dengan pupuk buatan ataupun pupuk organik seperti pupuk kandang ataupun pupuk kompos (Kartadisastra, 1997).
Rumput dalam pengelompokkannya dibagi menjadi dua yaitu rumput potong dan rumput gembala. Yang termasuk dalam kelompok rumput potongan adalah rumput yang memenuhi persyaratan: memiliki produktivitas yang tinggi, tumbuh tinggi secara vertikal dan banyak anakan seerta responsif terhadap pemupukan.Termasuk kelompok ini antara lain: Pennisetum perpureum, Pannicum maximum, euchlaena mexicana, Setaria sphacelata, Pannicum coloratum dan Sudan grass (AAK, 1983).
Rumput gembala merupakan jenis rumput yang memiliki ciri-ciri antara lain : tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon, tahan terhadap renggutan atau injakan, memiliki perakaran yang kuat dan tahan kekeringan. Termasuk kelompok ini antara lain: Brachiaria brizhantha, Brachiaria ruziziensis, Brachiaria mutica, Paspalum dilatatum, Digitaria decumbens, Choris gayana, Africanstar grass (Cynodon plectostachyrus) (AAK, 1983).
Rumput ini merupakan rumput yang sangat dikenal di indonesia, mempunyai berbagai nama antara lain: Elephant grass, napier grass, uganda grass dan rumput gajah. Rumput ini berasal dari Afrika dan Tropika. Rumput gajah merupakan tanaman tahunan (parennial), tumbuh tegak membentuk rumpun dan memiliki rhizoma yang pendek, perakaran cukup dalam, tinggi tanaman dapat mencapai 3-4, 5 meter dan apabila dibiarkan tumbuh bebas dapat setinggi 7 meter.  Panjang daun 30-120 cm dan lebar daun 10-50 mm. Pelepah daun berbulu dengan dasar bonggol yang berbulu.Batang tebal dan keras pada yang telah tua. Tipe bunga berbentuk spike (bulir) dengan panjang panicle 10-30 cm dan lebarnya 15-30 mm. Warna bunga kehijauan, kekuningan atau kecoklatan. Butiran dikelilingi oleh bulu-bulu yang kaku dan pendek (Apik, 2012).

BAB III
MATERI DAN METODE

3.1     Materi Praktikum
3.1.1        Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

1.      Perlengkapan alat tulis
2.      Metran/ penggaris
3.      Kamera

3.1.2        Bahan
Adapun bahan-bahan yang diamati dalam praktikum ini yaitu :
No
Rumput- rumputan
Legum
1
Rumput Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)
Alang – alang
2
Rumput Paspalum (Paspalum Atratum)
Lamtoro(Leucaena leucocephala)
3
Rumput Benggala (Panicum maximum)
Gamal(Gliricidia sepium)
4
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Sengon
5
Rumput Raja (Pennisetum purpureophoides)

6
Rumput kawat


3.1.3        Tempat dan Tanggal Praktikum
Ø  Hari/Tanggal              : Kamis, Desember 2013
Ø  Waktu /Tempat          : Jam 04.00 WITA di desa Suranadi,
LombokBarat.










3.2     Metode Praktikum
Adapun metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1.      Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2.      Mengamati ciri-ciri morfologi satu persatu.
3.      Mengukur tinggi dari masing – masing tanaman yang diamati seperti :
Rumput Ruzi (Brachiaria Ruziziensis), Rumput Paspalum (Paspalum Atratum),Rumput Benggala (Panicum maximum),Rumput Gajah (Pennisetum purpureum),Rumput Raja (Pennisetum purpureophoides),  Rumput Kawat, Alang – alang, Lamtoro (Leucaena leucocephala), Turi (Sesbania grandiflora), Gamal (Gliricidia sepium), Sengon.
4.      Mengambil gambar tanaman(masing-masing jenis rumput yang diamati)
5.      Mencatat hasil pengamatan dalam tabel yang sudah disiapkan sebelum praktikum dimulai.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1     Hasil Praktikum

RUMPUT PANICUM
1.                   
Nama Tanaman
Panicum maximum
2.                   
Warna Daun
Hijau gelap
3.                   
Tekstur Daun
Halus dan berbulu
4.                   
Tinggi batang
Tinggi < 1,5 m
5.                   
Ukuran Daun
Lebar daun 2 2 ½ cm
6.                    
Sistem pertulangan daun
Tunggal
7.                    
Warna Pertulangan Daun
Hijau keputihan
8.                   
Sifat Tumbuh
Berumpun dan merunduk
9.                   
Aroma
Beraroma
10.               
Warna Daerah Pangkal
Hijau
11.               
Bunga Seperti Apa
Warna bunga hijau atau keunguan
12.               
Perakaran
Akar membentuk serabut dalam
13
Susunan daun
Tunggal

RUMPUT RUZI(Brachiaria Ruziziensis)
13.               
Nama Tanaman
Rumput ruzzi
14.               
Warna Daun
Hijau terang
15.               
Tekstur Daun
Halus
16.               
Susunan Daun
Tunggal
17.               
Ukuran Daun
Panjang Sampai 25 cm
18.                
Lebar daun
Lebar daun 15 mm
19.                
Warna Pertulangan Daun
Hijau
20.               
Sifat Tumbuh
Berumpun
21.               
Aroma
Beraroma
22.               
Warna Daerah Pangkal
Hijau
23.               
Bunga Seperti Apa
Bunga terdiri dari 3 – 9 tandan yang relative panjang
24.               
Jumlah anakan daun
Tidak ada
25.               
Sistem pertulangan daun
Tunggal

RUMPUT ALANG- ALANG
26.               
Nama Tanaman
Alang – alang
27.               
Warna Daun
Hijau kekuningan dan terdapat warna bergaris merah pada pinggir daun
28.               
Tekstur Daun
Tekstur daun halus
29.               
Susunan Daun
Helai daun bebentuk garis berujung runcing
30.               
Ukuran Daun
Panjang daun  18 – 80 cm
31.                
Sistem Pertulangan Daun
Tunggal
32.                
Warna Pertulangan Daun
Hijau
33.               
Sifat Tumbuh
Merupumpun dan Merambah
34.               
Aroma
Beraroma
35.               
Warna Daerah Pangkal
Hijau
36.               
Bunga Seperti Apa
Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang (putih
37.               
Jumlah anakan daun
Tidak ada
38.               
Warna daerah pangkal
Hijau kecoklatan

RUMPUT KAWAT
39.               
Nama Tanaman
Rumput kawat
40.               
Warna Daun
Hijau gelap
41.               
Tekstur Daun
Tekstur halus
42.               
Susunan Daun
Tunggal
43.               
Ukuran Daun
Kecil
44.                
Sistem Pertulangan Daun
Tunggal
45.                
Warna Pertulangan Daun
Hijau kemerahan
46.               
Sifat Tumbuh
Pertumbuhan dengan stolon
47.               
Aroma
Beraroma
48.               
Warna Daerah Pangkal
Hijau muda
49.               
Bunga Seperti Apa

50.               
Jumlah anakan daun
Tunggal






LAMTORO
51.               
Nama Tanaman
. Lamtoro (Leucaena leucocephala)
52.               
Warna Daun
Hijau gelap
53.               
Tekstur Daun
Tekstur daun halus
54.               
Susunan Daun
Susunan daun majemuk ganda dan menyirip
55.               
Ukuran Daun
Ukuran daun kecil
56.                
Sistem Pertulangan Daun
Banyak dan menyirip
57.                
Warna Pertulangan Daun
Kecoklat-coklatan atau keabu – abuan
58.               
Sifat Tumbuh
Tegak dan bercabang
59.               
Aroma
Beraroma
60.               
Warna Daerah Pangkal
Kecoklat –coklatan dan keabuan
61.               
Bunga Seperti Apa
Majemuk berupa bngkol bertangkai panjang
62.               
Jumlah anakan daun
Tiap sirip 5 – 20 pasang

GAMAL
63.               
Nama Tanaman
 Gamal (Gliricidia sepium
64.               
Warna Daun
Hijau tua
65.               
Tekstur Daun
Halus
66.               
Susunan Daun
Majemuk menyirip ganjil
67.               
Ukuran Daun
Besar
68.                
Sistem Pertulangan Daun
Banyak dan menyirip
69.                
Warna Pertulangan Daun
Hijau
70.               
Sifat Tumbuh
 Tegak dan bercabang
71.               
Aroma
Beraroma
72.               
Warna Daerah Pangkal
Hijau
73.               
Bunga Seperti Apa
Malai berisi25-50 kuntum
74.               
Jumlah anakan daun
Jumlah anakan daun 7 -17 pasang









SENGON
75.               
Nama Tanaman
Sengon
76.               
Warna Daun
Hijau tua
77.               
Tekstur Daun
Tekstur daun halus
78.               
Susunan Daun
Majemuk ganda
79.               
Ukuran Daun
Kecil
80.                
Sistem Pertulangan Daun
Banyak dan menyirip
81.                
Warna Pertulangan Daun
Hijau keputihan
82.               
Sifat Tumbuh
Tegak bercabang
83.               
Aroma
Beraroma
84.               
Warna Daerah Pangkal
Abu kecoklatan
85.               
Bunga Seperti Apa
Bunga majemuk berbentuk bongkol
86.               
Jumlah anakan daun
10 – 45

RUMPUT RAJA (pennisetum Purpureophoide)

87.               
Nama Tanaman
King gress atau rumput raja
88.               
Warna Daun
Hijau muda
89.               
Tekstur Daun
Sedikit kasar
90.               
Susunan Daun
Tunggal
91.               
Ukuran Daun
Permukaan dau luas
92.                
Sistem Pertulangan Daun
Tunggal
93.                
Warna Pertulangan Daun
Hijau Keputihan
94.               
Sifat Tumbuh
Berumpun
95.               
Aroma
Beraroma
96.               
Warna Daerah Pangkal
Hijau
97.               
Bunga Seperti Apa
Bentuk lilin
98.               
Jumlah anakan daun
Tidak ada
99.               
Tinggi






RUMPUT GAJAH(Pennisetum Purpureum)

100.           
Nama Tanaman
King gress/penisetum parpurium
101.           
Warna Daun
Hijau gelap
102.           
Tekstur Daun
Halus,terdapat bulu di permukaan daun
103.           
Panjang daun
 Panjang daun  30 -120 cm
104.           
Ukuran Daun
Lebar
105.            
Tinggi Batang
2 – 3,5 m
106.            
Warna Pertulangan Daun
Hijau ke putihan
107.           
Sifat Tumbuh
Tegak dan berumpun
108.           
Aroma
Khas
109.           
Warna Daerah Pangkal
Kuning kehijau – hijauan
110.           
Bunga Seperti Apa
Berbunga seperti es lilin
111.           
Perakaran
Perakaran dalam
112.           
Susunan daun
Tunggal

RUMPUT PASVALUM
113.           
Nama Tanaman
Pasvalum
114.           
Warna Daun
Hijau terang
115.           
Tekstur Daun
Tekstur daun halus
116.           
Tinggi Batang
Kurang dari 1 m – 2 m
117.           
Ukuran Daun
Lebar Daun  > 2,5 cm
118.            
Sistem Pertulangan Daun
Tunggal
119.            
Warna Pertulangan Daun
Hijau
120.           
Sifat Tumbuh
Berumpun dan tegak
121.           
Aroma
Khas
122.           
Warna Daerah Pangkal
Hijau
123.           
Bunga Seperti Apa

124.           
Perakaran
Perakaran dalam
125.           
Susuna daun
Tunggal



4.2  Pembahasan

1.    Rumput Raja (Pennisetum purpureophoides)
§   Berasal dari Afrika tropik
§   Berbentuk perennial
§   Tumbuh setinggi 3-4,5 m. Lebih tinggi dari rumput gajah, sehingga produksinya lebih tinggi.
§   Daunnya berbulu dan lebar
§   Berkembang dengan rhizome yang panjangnyabisa 1 m
§   Hasil produksinya : 270 ton/ha/tahun dengan curah hujan 1000 mm.
§   Tumbuh baik didaerah basah dengan irigasi baik pertahunnya. Pertumbuhan baik pada tanah yang subur baik di dataran tinggi atau dataran rendah.
§   Perlu dipupuk dengan urea atau pupuk kandang setiap panen
§   Kandungan gizi paling tinggi pada umur 7 minggu
§   Pemotongan dilakukan saat tinggi tanaman 1-1,5 m atau umur 40-45 hari musim hujan dan 50-60 hari musim kemarau
2.      Rumput Benggala (Pannicum maximum)
Tanaman ini memiliki spesies tanaman yang bervariasi, berumpun dengan lepas atau padat, berizoma pendek, tegak atau merunduk, berakar pada buku-buku bawah.Helai daun linier sampai lanceolate menyempit.Panicle terbuka.
Karena variasi agronomis, spesies ini dibedakan  menjadi 2 tipe:
1. Tipe Tinggi/sedang (TS) - berumpun, mencapai tinggi >1,5 m dengan bunga;
2. Tipe Pendek (P) - berumpun, mencapai tinggi <1,5 m dengan bunga.
Tanaman ini dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah asal mendapat pengairan yang baik, basah dan subur, varitas tinggi/sedang hampir semuanya tumbuh pada daerah dengan curah hujan tahunan lebih dari 1000 mm, sedangkan varitas pendek ditanam pada daerah dengan curah hujan 800 mm atau kurang. Varitas pendek tahan terhadap suhu lebih dingin dibanding varitas yang tinggi/sedang, menghasilkan pertumbuhan awal musim yang baik.Varitas tinggi/sedang biasanya menghasilkan hampir seluruh pertumbuhan pada pertengahan musim yang hangat. Dan  tumbuh dengan baik pada penyinaran matahari penuh, namun telah dilaporkan tumbuh lebih baik pada 30% naungan, meskipun produksi berkurang sampai separuh pada 50% naungan.
Tanaman ini memilki potensi produksi sebagai berikut:
Ø  Bahan kering
Biasanya (10-) 20-30 (-60) ton/ha BK, tergantung pada varitas dan kondisi pertumbuhan (terutama jika diberikan pupuk N tinggi).
Ø  Produksi ternak
Dapat mencapai sampai 0.8 kg/ekor/hari kenaikan berat badan dan sampai 1,200 kg/ha/tahun kenaikan berat badan (umumnya 300-500 kg/ha/tahun kenaikan berat badan) tergantung terutama pada tingkat penggembalaan dan tingkat pemberian pupuk N.
Ø  Produksi biji
Terbaik pada lingkungan dengan panjang hari lebih panjang dan musim kering yang jelas.Biji masak tidak bersamaan, dan dilepas ketika masak.Sekitar 200 kg/ha dengan panen sapu bersih, meskipun telah dilaporkan hasil panen biji yang lebih tinggi.
   Akan tetapi tanaman ini memiliki keunggulan dan keterbatasan, yaitu:
Keunggulan:
·         Daun banyak.
·         Pakan kualitas tinggi.
·         Potensi produksi tinggi.
·         Disukai ternak.
·         Cocok untuk gembala dan potong.
·         Tahan kekeringan.
·         Tumbuh diawal musim pada beberapa varitas.
Keterbatasan:
·         Memerlukan tanah subur.
·         Tidak tahan penggenangan air.
·         Tidak tahan penggembalaan berat.
·         Menjadi berbatang bila tidak dipotong atau tidak sering digembalai 
3.    Rumput Ruzi (Brachiaria ruzziensis)
Rumput Ruzi merupakan tanaman berumpun, tahunan merambat dengan rizoma yang pendek.Batang berongga tumbuh dari pucuk buku-buku merambat dan rizoma pendek. Daun panjang sampai 25 cm dan lebar 15 mm. Bunga terdiri dari 3-9 tandan yang relatif panjang (4-10 cm). Berat biji 250.000 biji/kg.
Rumput Ruzi ini adalah rumput untuk dataran rendah sampai ketinggian 2000 m pada daerah tropis yang basah, dengan rata-rata curah hujan minimum 1200 mm. Dapat bertahan musim kering selama 4 bulan tetapi akan mati pada kekeringan yang panjang. Tidak tahan terhadap genangan dan tumbuh subur pada tanah berpengairan baik atau tumbuh pada musim panan (pertumbuhan optimum pada 33/28oC hari/malam), dan tidak tahan suhu dingin beku. Rumput ruzi ini memerlukan tanah ringan atau loam dengan kesuburan tinggi sedang (pH 5,0-6,8) dan tidak tahan kondisi tanah yang sangat asam. Melainkan tahan naungan sedang dan dapat ditanam dibawah perkebunan kelapa. Rumput ruzi ini dapat  bertahanpengembalaan berat sedang dan memerlukan tingkat pemupukan tinggi untuk bertahan pada frekuensi pemotongan tinggi.
Penanamman pada rumput ruzi yaitu dapat ditanam dari biji yang perlu disimpan selama 6 bulan setelah panen untuk menghilangkan dormansi. Biji dapat disebar dengan jumlah 2,5-10 kg/ha diatas bedengan yang telah disiapkan dan kemudian ditutupi tanah sedikit. Biji hendaknya tidak ditanam lebih dalam dari 2 cm. Pertumbuhan bibit sangat cepat.Cara lainnya, ruzi dapat ditanam secara vegetatif dengan menggunakan potongan batang.
Nilai nutrisi baik - lebih baik disbanding hampir semua Brachiariaspp. Dengan kadar PK sekitar 7-13%, bahkan sampai 20%, dengan kecernaan 55-75%. Pada “hay”  rumput Ruzi dipotong pada umur 45 hari setelah tanam di timur laut Thailand, kandungan kecernaan bahan kering in vitro, serat kasar, NDF dan ME  adalah masing-masing 61%, 80,5%, 72,8% dan 7,9 MJ/kg.
POTENSI PRODUKSI:
Ø  Bahan kering
Produiksi lebih sedikit dibandingkan B. decumbens.di Australia dan Amerika Selatan meskipun panen dapat menghasilkan lebih dari 20 ton/ha/tahun dengan pemberian nitrogen yang tinggi. Di Sri Lanka, diperoleh produksi bahan kering sebesar 16,8, 22,0 dan 25,6 ton/ha/tahun dengan pemupukan Nitrogen masing-masing 112, 224, dan 366 kg/ha.
Ø  Produksi ternak
Kenaikan berat badan melebihi 1000 kg/ha/tahun diperoleh dari padang penggembalaan rumput Ruzi dan legum, dan lebih dari 1500 kg/ha/tahun dengan 200 kg/ha pupuk N. Ternak muda yang digembalakan pada rumpur ruzi di padang sabana Brazilia dengan jumlah ternak 2 ekor/ha, mendapat kenaikan berat badan 285 kg/ha/tahun.
Ø  Produksi biji
Produksi biji 25-200 kg/ha  diperoleh dengan sistem panen kombinasi, dan produksi sampai 700 kg/ha diperoleh dengasn panen menyapu tanah. Di Thailand, panen dengan tangan  kepala biji ditumpuk setinggi 1 m dan dibiarkan layu selama 3 hari. Kepala biji diputar setiap hari untuk memfasilitasi pemisahan biji dari kepala biji dan mencegah pemanasan berlebihan. Cara lain adalah, dengan menggunakan metode "selubung hidup", dimana kepala biji diikat bersama dalam kelompok dan dilayukan di lapangan selama 1-2 minggu sebelum panen. Biji yang dikelompokkan diayak setiap 2-3 hari sampai sluruh biji diperoleh.
Persentasi biji dorman setelah panen sangat tinggi (germinasi <20%).Dormansi primer adalah fisiologis, sementara dormansi panjang adalah mekanikal, disebabkan oleh pembatasan selubung biji.Dormansi mungkin dihilangkan dengan penyimpanan selama 6-9 bulan atau dengan skarifikasi asam.
Rumput ruzi memiliki keunggulan dan keterbatasan, yaitu;
Keunggulan:
·                          Disukai dan kualitas baik.
·                          Produksi biji tinggi.
·                          Tumbuh cepat dari biji atau bagian tanaman.
Keterbatasan:
·                          Butuh tanah yang subur dan berpengairan baik.
·                          Produksi BK lebih rendah dibandingkan B. decumbens
·                          Daya tahan hidup rendah pada tanah tidak subur atau berpengairan buruk.
·                          Pertumbuhan musim kering rendah.
·                          Sangat rentan terhadap spittle bug.   
4.        Rumput Paspalum (Paspalum Atratum)
Family             : poaceae (alt,Graminae)
Sub Family      : Panicodeae
Tribe                : Paniceae
Grup                : Plicatula
Genus              : Paspalum
Spesies            : Paspalum Atratum
Total produksi bahan kering hijauan rumput paspalum dari 5 kali panen (setahun) adalah 156 ton/ha. Rumput ini menghasilkan biomas yang tinggi setara dengan rumput gajah dan sangat di sukai oleh ternak. Petani juga sangat menyukainya dan mudah memanennya karna rumput ini tumbuh tegak dan tidak berbuku. Rumput ini dapat tumbuh pada lahan  yang terbuka maupun yang ternaungi.
·  Pertumbuhan kembali cepat
·  Produksi daun tinggi
·  Mudah di panen
·  Disukai ternak
·  Tahan penggembalaan
·  Tepinya tajam


5.      Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Lamtoro adalah salah satu jenis polong-polongan serbaguna yang paling banyak ditanam dalam pola pertanaman campuran (wanatani).Pohon ini sering ditanam dalam jalur-jalur berjarak 3–10 m, di antara larikan-larikan tanaman pokok. Kegunaan lainnya adalah sebagai pagar hidup, sekat api, penahan angin, jalur hijau, rambatan hidup bagi tanaman-tanaman yang melilit seperti lada, vanili, markisa dan gadung, serta pohon penaung di perkebunan kopi dan kakao Di hutan-hutan tanaman jati yang dikelola Perhutani di Jawa, lamtoro kerap ditanam sebagai tanaman sela untuk mengendalikan hanyutan tanah (erosi) dan meningkatkan kesuburan tanah. Perakaran lamtoro memiliki nodul-nodul akar tempat mengikat nitrogen dan banyak menghasilkan daun sebagai sumber organic
Sejak lama lamtoro telah dimanfaatkan sebagai pohon peneduh, pencegah erosi, sumber kayu bakar dan pakan ternak.Di tanah-tanah yang cukup subur, lamtoro tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ukuran dewasanya (tinggi 13–18 m) dalam waktu 3 sampai 5 tahun.Tegakan yang padat (lebih dari 5000 pohon/ha) mampu menghasilkan riap kayu sebesar 20 hingga 60 m³ per hektare per tahun. Pohon yang ditanam sendirian dapat tumbuh mencapai gemang 50 cm. Jika ditanam di dekat-dekat pohon lainnya, maka pohon di sampingnya akan kekurangan sinar matahari. Oleh sebab itu, biasanya lamtoro/petai cina ditanam sebagai pohon pelindung/peneduh, dan untuk menanggulangi terjangan angin ribut. Tumbuhan ini juga dapat dipakai untuk pupuk hijau -dengan cara membenamkan daun pangkasnya sebagai pupuk dalam tanah
6.      Gamal (Gliricidia sepium)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui ciri gamal adalah tanamannya berbentuk pohon, warna pada batangnya putih kecoklatan serta akarnya kuat.Hal ini sesuai dengan pendapat Syarief (1986) yang menyatakan bahwa gamal adalah sejenis legum yang mempunyai ciri-ciri tanaman berbentuk pohon, warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat dan dalam.Tanaman gamal batangnya tumbuh lurus panjang dan rangkaian bunganya berwarna merah muda keputihan.Hal ini sesuai dengan pendapat Reksohadiprodjo (1985) yang menyatakan bahwa tanaman gamal tinggi menjulang dengan batang lurus panjang.Kulit batangnya mudah sekali lecet atau terkelupas.Bunga gamal tersusun dalam rangkaian dengan warnamerahmuda keputihan.

7.      Sengon  ( Albizia chinensis )
Sengon ( Albizia chinensis ) adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Batang dan papangan pohon yang menggugurkan daun,berukuran sedang hingga tinggi,30,45 m dan gemang batangnya  70 – 140 cm.papangan  agak halus,di luarnya abu – abu gelap,dengan gigir-gigir melintang .
Daun- daun majemuk majemuk menyirip ganda dengan 4 – 14 pasang sirip : tulang daun  utama 10‑25 cm,berambut,dengan kelenjar dekat pangkal tangkai daun dan pada pertemuan tulang sirip.Daun penumpu besar, bundar telur miring dengan pangkal yang setengah berbentuk jantung,seperti membrane, dengan ekor di ujungnya Sirip 4‑14 cm panjangnya,dengan 10‑45anak daun persirip,duduk berhadapan.Anak daun memanjang sampai membentuk gariss, dengan ujung runcing,miring,sisi bawah hijau biru,tulang daun tengah sangat dekat dengan tepi atas, dan bunga majemuk berbentuk bongkol.
8.      Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terusenghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur.
Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah
longsor akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama.
Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari
rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air.
9.      Paspalum
Rumput ini berasal dari Argentina dan masuk ke benua Australia pada tahun1870 dan akhirnya meluas menjadi rumput benua Australia. umumnya rumput ini ditanam dengan menggunakan pols, dan mampu hidup pada ketingian 0-2000 m dari permukaan laut dengan curah hujan kurang dari 900-1.200 mm/tahun. Selanjutnya dikatakan bahwa rumput Paspalum dilatatum termasuk rumput berumur panjang, tumbuh tegak dan bisa mencapai tinggi 60-150 cm. Rumput ini berdaun rimbun dan toleran terhadap kekeringan karena sistim perakaran luas dan dalam juga tahan genangan air, rumput ini merupakan rumput gembala yang baik dan banyak nilai gizinya.
          Tanaman berdaun banyak, rumput tahunan dengan rumpun dan yang tegak, biasanya tinggi kurang dari 1 m sampai 2 m ketika berbunga. Lebar daun sampai >2,5 cm, mengkilap dan rapuh, bahkan ketika dewasa. Biji terdapat dalam suatu tandan sederhana sepanjang 26 cm yang tersusun atas 20 tangkai, panjang bagian bawah sampai 14 cm. Spikelet kira-kira sepanjang 13 mm dan lebar 2 mm. 250.000-45.000 biji/k
10.  Rumput kawat
Bagi para perani, rumput kawat adalah salah satu masalah yang harus di basmi, cara pembasmian rumput-rumput yang mengganggu tanaman petani ini dibasmi menggunakan pestisida atau dengan cara di tebas, di lahan pertanian sangat banyak di tumbuhi berbagai macam rumput, dari yang kecil hingga yang besar, dan semua rumput-rumput tersebut pasti dibasmi oleh petani, karena bisamerusak
         Dari berbagai macam rumput yang tumbuh di lahan pertanian milik petani, ada salah satu rumput yang berukuran besar dan sangat sulit untuk di basmi, rumput ini ada yang menyebutnya rumput kawat-kawatan, nama tersebut memang cocok untuk rumput tersebut, karena batang dari rumput tersebut sangat keras, banyak cara yang di lakukan para petani untuk membasmi rumput ini, seperti di semprot menggunakan pestisida,di potong batangnya menggunakan parang atau golok,atau mencabut batangnya dari tanah, dari cara tersebut terkadang rumput tersebut tidak mati, walaupun mati, tidak lama kemudian akan tumbuh lagi.
,Rumput ini mempunyai batang yang keras, dan juga sangat susah untuk mencabutnya,




BAB V
KESIMPULAN
5.1  Penutup

1.    Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat tumbuh, yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada permukaan, tanaman horisontal dengan merayap tetapi tetap tumbuh ke atas dan rumpun membelit.
2.  Rumput dalam pengelompokkannya dibagi menjadi dua yaitu rumput potong dan rumput gembala. Yang termasuk dalam kelompok rumput potongan adalah rumput yang memenuhi persyaratan: memiliki produktivitas yang tinggi, tumbuh tinggi secara vertikal dan banyak anakan seerta responsif terhadap pemupukan.
3.    Rumput gajah mempunyai beberapa varietas, antara lain varietas Afrika, varietas Hawai dan varietas Taiwan. Rumput gajah Taiwan ini termasuk spesies terbaik. Varietas lainnya seperti Afrika dan Hawai memiliki karesteristik yang berbeda dimana varietas Afrika yang ditandai dengan batang dan daun yang kecil, tumbuh tegak, berbunga dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput varietas hawai, sedangkan varietas Hawai ditandai dengan batang dan daun yang lebar, pertumbuhan rumpun sedikit menyebar, produksi cukup tinggi dan berbunga.
4.    Setiap rumput memiliki kuunggulan dan keterbatasan masing-masing. Dan dimanfaatkan dalam hal yang berbeda pula.


5.2   Saran
Gunakanlah sebaik mungkin waktu yang kita lakukan dalam melakukan peraktikum ini kerna walaopun hanya sdetik waktu itu sangat berharga bagi kita semua terutama dosen kita yang telah rela meluangkan waktunya demi kita semua, demi kebaikan dan kemajuan kita semua.







DAFTAR PUSTAKA


AAK. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja dan Perah. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. 1983.
Anonim. Perusahaan Buli Berdikari. http://buliberdikari2009.com/. 2009. diakses pada tanggal 24 Desember 2012.
______. Beralih ke Sapi. http://Sapi2010.wordpress.com/. 2010.  Diakses pada tanggal 24 Desember 2012.
______. Hijauan Pakan Ternak. http://ilmuternakkita.blogspot.com/. 2010. Diakses pada tanggal 25 Desember 2012.
______. Sidrap. http://www.sidrap.go.id. 2011. Diakses pada tanggal 3 Januari 2013.
______. Livestock. http://livestock.com/. 2011. Diakses pada tanggal 24 Desember 2012.
Akoso, B.T.  Kesehatan Sapi. Yogyakarta: Kanisius. 1996.
Apik.  Jenis Pakan Ternak http://apikdewefppundip2011.wordpress.com/ . 2011. Diakses pada tanggal 25 Desember 2012.
Edo. Hijauan Makanan Ternakhttp://ediskoe.blogspot.com/?expref=next-blog. 2012. Diakses pada tanggal 24 Desember 2012.
Indoagro. Hijauan Pakan Ternak. http://indoagrow.wordpress.com/. 2011. Diakses pada tanggal 25 Desember 2012.